(26/6) Kembali Menemukan Sinyal dan Listrik

26 Juni 2011


Lucuuu :3

Berawal dari
Bapak dan ibu kades mengajak melihat penangkapan ikan dengan bubu dan jala. Untuk menuju ke sana kami mmenumpang mobil pak kades sampai jalan menuju Desa Pesayah. Setelah itu kami berjalan menuju sungai Semuntik-nyambung sama sungai tempat mandi-tempat penangkapan ikan. Pertama kali ini kami melihat ikan yang ditangkap menggunakan bubu. Begitu banyak *dan besar-besar XD* ikan yang kami dapat. Salah satnya ikan adung yang memiliki panjang kurang lebih 50 cm. Setelah itu kami menuju tempat jala dipasang dan mengambil ikan yang terperangkap disana. Saat itu ibu kades sempat mengajak kami untuk bermalam di rumahnya di kecamatan Badau. (rumah yang di Semuntik ditinggali oleh adik pak kades, kak Jemat).


Di rumah desa Semuntik
Kami melanjutkan pekerjaan rutin kami, persiapan dekorasi rumah kreatif. Sementara itu Pak Seko menanyakan perihal kesediaan kami untk menginap di rumah Pak kades. akhirnya tanpa mandi terlebih dahulu kami pun berangkat ke rumah pak kades.

Sesampainya di sana
Lampu mati sehingga tetap saja tidak ada listrik -___-" Kami mengisi waktu dengan melanjtkan dekorasi rumah kreatif dan menulis buku harian. saat listrik menyala kami langsung berebut memasang charger handphone. Rasanya seperti hidupkembali. Apalagi kami dapat mandi di ruangan tertutup (akhirnya). keajaiban lainnya yang kami dapatkan disini adalah siaran TV lokal Indonesia. Yay, nonton spongebob!



Babinya dikandangin, jadi bersih dan unyuu:3


Mari nonton tv!

Ke rumah pak camat
Sekitar pukul 20.30 kami berangkat ke rumah pak camat dengan mobil kijang milik pak kades. Rupanya pak camat ketiduran sehingga kami menunggu cukup lama untuk pintu dibuka. Kami membicarakan banyak hal tentang Baadau, sampai permasalahan-permasalahan di Badau.

Kenapa Badau?
Alkisah ada seseorang yang hendak pergi ke Malaysia. Ketika sampai di suatu daerah ia bertanya pada penduduk setempat, "Apakah ini sudah sampai Malaysia?", "Bedau", jawab penduduk setempat. Bedau artinya belum dalam bahasa Dayak Iban. Akhirnya daerah tersebut dinamakan Badau.

Makanannya..
Enak sekali! Kami memakan ikan besar yang ditangkap pagi tadi untuk makan siang. Makan malam pun sangat enak dengan menu ayam goreng dan berbagai tumisan sayur. Yay! Makmur sekali! \(^.^)/


Ini makanan


0 comments:

Post a Comment