(4/7) Unlucky Day

Senin 4 Juli 2011
Babi menyusu :3

Chisa kaget karena ketangkep basah tidur di kasur lipet



Kegiatan rutin

Upacara Bendera

Kemarin untuk pertama kalinya kami mengadakan upacara bendera di SD Semuntik. Semua anak-anak dan kami ber6 mengikuti upacara tersebut. Setelah itu kami melanjutkan pelajaran. Kelas dibagi menjadi 2: Untuk anak kelas kecil dan anak kelas besar. Mereka belajar matematika. Namun kemampuan mereka masih jauh di bawah rata-rata anak seumuran mereka di Jakarta. Oh ya sebelum belajar kami sempat sikat gigi bersama :D. Beginilah senyum mereka saat kegiatan sikat gigi.


Abou


Najarai

Riki

Shinta

Tipah


Aku mau odooool



Sore hari...

Mari membuat ladang

Setelah mengajar saya dan Ali melanjutkan membuat gelang manik-manik. Rasanya betul-betul membutuhkan kesabaran. Kami masih memiliki beberapa bibit untuk program desa berseri. Kami berencana menanam bibit-bibit tersebut di halaman belajang rumah induk semang. Anak-anak seperti Mela, Lia dan Lidia begitu tangkas mebabat rumput liar untuk membuka ladang. Sialnya Lala ikut-ikutan memegang parang, padahal itu sangat berbahaya .__.

Bau...
Kami berkeringat. Banyak bekas tanah pada pakaian kami. Karena itulah kami bergegas ke sungai. Saat kami di sungai kami mencium bau kotoran manusia. Ternyata salah satu murid kami Najarai baru saja pup (entah dimana). Baunya benar-benar menyengat. Setelah berbicara dengan anak-anak ternyata binatang-binatang di sini pun 'hobi' makan kotoran. Kira-kira ilustrasinya seperti ini:



Diskusi malam hari...
Sudah tidak ada listrik selama 3 hari terakhir, maka pompa air tidak berjalan, dan tidak ada air bersih. Karena itu kami memutuskan untuk tidak memasak. Kami makan snack dan berdiskusi. Berdasarkan analisis kami mengenai ukuran badan dan kemampuan mental mereka dapat disimpulkan anak-anak di desa ini mengalami malnutrisi. Wajar saja, sehari-hari kebutuhan kalori mereka dipenuhi oleh snack tidak bergizi serta jarang makan makanan berat. Akibatnya anak-anak memiliki fisik dan mental yang sedikit terbelakang.

Kesialan sebelum tidur...
Setelah berdiskusi serius kami melihat foto-foto di kamera Gino. Dengan jahatnya kami menertawakan ekspresi-ekspresi dan gaya-gaya lucu di sana. Setelah itu kami mengantri toilet. Sialnya handphone saya tercelup di air kloset saat hendak membetulkan celana. Handphone saya langsung dikeringkan, dilap (dalam keadaan sangat bau tentunya), lalu ditaruh di kantong plastik kedap udara berisi silica gel dan kamper. Apakah handphone tersebut masih bisa selamat?

0 comments:

Post a Comment