Jaipur Bound


Bulan Oktober kemarin gue ikut data science bootcamp di Bangalore. Sehari sebelum bootcamp adalah libur nasional di India (Mahatma Gandhi Jayanti), jadi kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Jaipur. Yak mari browsing tiket AirAsia.

Bangalore - Jaipur

Bangalore - Jaipur memerlukan waktu sekitar 2-3 jam perjalanan menggunakan pesawat. Tidak sedekat yang kami kira, kira-kira 2000 km, seperti Jakarta Surabaya pulang pergi. Karena trip Jaipur ini waktunya mepet, kami memilih pesawat keberangkatan paling pagi, jam 06.20, supaya bisa lebih puas main. Oh ya dari tidak seperti Indonesia yang datarannya penuh perumahan dan hutan, dataran India banyak tertutup gurun. Bayangin aja seperti melihat filter vintage di Instagram.


Tip Murah wisata Jaipur
Tourist Composite Ticket (1000 INR ~ 204,000 IDR). Kalau beli tiket satu-satu, untuk setiap tempat kira-kira perlu 200-500 INR. Tempat wisata yang kami kunjungi, tiket masuknya gratis atau termasuk di tourist composite ticket ini. So cheap!


Albert Hall Museum

Tujuan pertama kami adalah Albert Hall Museum. Halaman depan museum ini cukup terkenal diantara selebgram. Burung merpati dan eksterior bangunan di sini cocok dijadikan background foto. Tapi ternyata susah sekali menerbangkan burung sesuai dengan keinginan. Museum ini merupakan museum tertua di Rajasthan. Di dalamnya kita bisa melihat patung, lukisan, kerajinan tanah liat, dan sebagainya. Sekitar museum terdapat berbagai pedangang kaki lima. Mereka berjualan souvenir, makanan dan minuman. Gue coba minuman dengan lambang jeruk. Kirain kayak jeruk nipis segar, taunya kayak oralit dikasih jeruk.







Oralit rasa jeruk 20 INR



Amer Fort - Jaigarh Fort

Setelah makan siang, kami berangkat ke Amer Fort. Banyak pedangang dan pengemis di area depan. Reaksi pertama gue pas liat Amer Fort ini, "Gede banget!! Real life castle!" Semacam benteng gede di film kolosal. Dalemnya luas dan bagus banget, definitely worth to visit. Minusnya, rame banget. Kalau mau sepi seharusnya datang pagi-pagi. Kalau hoki bisa ketemu gajah juga.

Sekitar 2 km dari Amer Fort, terdapat Jaigarh Fort. Jalannya menuju Jaigarh Fort nanjak mantap dan berkelok. Kayaknya orang India suka banyak ide, jadi mereka bikin jalan memotong yg terjal menggunakan pecahan keramik. Serem banget gila.

Sesampainya di Jaigarh Fort gue haus banget, terus liat orang-orang bawa botol berisi minuman dingin. Gue bingung, gimana caranya bawa botol air masih penuh dan dingin gitu. Masa iya ga diminum dari Amber Fort di bawah. Nah ternyata di tembok benteng ada keran. Gue kira itu buat wudhu, ternyata bisa diminum juga. Awalnya insecure, tapi ternyata enak (mungkin karena haus).














Menuju Jaigarh Fort

Amer Fort from above

Jaigarh Fort



Panna Meena Ka Kund (Stepwell)

Udah capek banget jalan, temen gue cukup ambi untuk mengunjungi tempat lain sekitar Amer Fort. Berbekal Google Maps akhirnya kami sampai di Panna Meena Ka Kund. Basically sumur yang dikelilingi tangga-tangga yang artsy. Sayangnya ga bisa turun tangga, dilarang inspektur Vijay.




Jal Mahal
Jal Mahal ini adalah sebuah istana di tengah danau. Jal Mahal terlihat di sisi jalan besar antara Amer Fort dan pusat kota Jaipur. Azan Magrib berkumandang saat kami mengujungi Jal Mahal.


Udah Magrib jadi fotonya gelap.



Jantar Mantar


Gagal ke City Palace karena terlalu mahal, kami pun mencari tempat wisata yang include dalam composite ticket. Jantar Mantar ini tempatnya tepat di depan City Palace. Maharaja Jai Singh II membangun Jantar Mantar untuk memperbaiki kalender dan mempelajari astronomi.






Hawa Mahal


Hawa Mahal ini termasuk tempat yang sangat hits dikunjungi di Jaipur. Terletak di tengah deretan bangunan pink. Arsitektur yang sangat mencolok di sisi jalan utama. Untuk masuk ke dalamnya, kami menelusuri gang yang tidak kalah artistik. Kami menghabiskan banyak waktu untuk foto-foto dan bengong. Sebagus itu bangunannya! Sayangnya di sekitar Hawa Mahal terdapat banyak penjual souvenir yang cukup agresif. Bahkan petugas di ATM juga ga mengerti personal boundaries. Yakali orang lagi di ATM ditanya-tanya asal usulnya. 





Jaipur the Pink City

Bangunan artistik di tengah gang menuju Hawa Mahal

Sisodia Rani ka Bagh

Sepi dan bagus! Tempatnya agak terpencil, namun dalamnya sangat luas. Bagus untuk keluarga yang ingin bersantai, sementara anak-anak berlarian. Satpamnya aja kaget ada pengunjung.






Galta Ji (Monkey Temple)
Udah bingung mau kemana, akhirnya ke kuil monyet yang gak jauh dari Sisodia Rani ka Bagh. Tempat ini digunakan oleh masyarakat untuk mandi dan berdoa. Tentu saja bersama monyet. Pulang dari sini cukup sulit, karena jarang Uber yang bersedia menjemput. Ditambah supir tuktuk yang tak henti-hentinya menyindir -___-. Kami pun kembali ke bandara untuk penerbangan ke Bangalore.






0 comments:

Post a Comment